Ahad, Februari 18, 2007

Tetamu Mimpi


Beg hitam menunggu di belakang. Isinya beraneka ragam; bekalan perjalanan ke dunia mimpi. Sebatang coklat untuk bekalan makanan di perjalanan, topi helmet kepala ditutup dari udara sejuk yang dingin, sebotol air mineral dalam botol kecil, limau mandarin. mmm… ada lagi? Oh ya, sayap, hampir saja tertinggal. Sayap membantu aku terbang, tinggi, melintas awan…

Beberapa hari yang lalu sepucuk undangan dalam amplop putih di atas meja kerja, saat sedang terpaku di depan komputer; melukis seraut wajah dengan sebentuk senyum; dan membayangkan apa yang dilakukannya sekarang. Seekor merpati terbang mendekat, kepakan sayapnya meninggalkan harum semerbak, merpati cantik itu menjatuhkan amplop di dekat jambangan bunga lili. Setelah melihat aku yang terkulat-kulat dengan binar mata yang lembut, merpati terbang kembali… menunaikan tugasnya mengantar undangan ke dunia mimpi untuk yang lain.

Ada nama aku di amplop itu, lengkap dengan hari dan tanggal serta jam kejadian. wah gituh. Undangan untuk berkunjung ke mimpinya. Dia yang sedang memenuhi ruang kecil di benak ku, dia yang bayangnya menari kala merpati datang mendekat. Dan aku pun bangun dan pergi menuju dunia mimpi, memenuhi undangannya. mengembangkan sayap dan beraksi terbang dan melompat terbang dengan kelajuan tinggi, menembus pekatnya malam. Tibalah di pintu gerbang dunia mimpi. Setelah menyerahkan amplop putih semerbak harum minyak wangi, seorang petugas mimpi mendampingiku.

Tiada ulasan: