Khamis, Mei 31, 2007

rin dalam penjara dan masih menulis sajak
dengan merangkak-rangkak
pelajaran dalam yang berharga,

tubuh gigil diringkih atas nama undang-undang,
dia akan mati kena bedil, dari hati yang dashyat

dari pintu jeriji puisi terus mengucap
asshaduallah dari mulut tak lagi bernyawa

semalam rin rindukan bulan

pada tingginya kata kebebasan.
rin menembus pengap bilik penjara,
berkabar kata pada dunia
lahir dirinya kata yang mencabut nyawa

Tiada ulasan: